Tanggal:23 December 2024

Apa itu Workaholic? Mengenal Si Pecandu Kerja

Kamu pernah mendengar istilah workaholic? Workaholic adalah situasi di mana seseorang kecanduan pekerjaan dan merasa cemas bila tidak menyelesaikan semua pekerjaan sekaligus. Biasanya seseorang seperti ini terlalu ambisius dan perfeksionis. Mereka hanya memikirkan pencapaian yang harus diraih tanpa mempertimbangkan risiko kegagalannya.

Situasi ini bisa terjadi pada wanita dan pria. Namun, biasanya dialami oleh orang usia dewasa yang tinggal di perkotaan dan bekerja di bawah tekanan. Banyak dari mereka yang rela membuang waktu, tenaga, dan apa pun itu demi pekerjaannya. Bahkan tanpa menyadari bahwa itu mungkin menyakiti orang di sekitar mereka.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menjadi workaholic. Salah satunya adalah agar mereka bisa lari dari masalah yang sedang dihadapinya. Mereka begitu asyik dengan pekerjaannya sehingga terkadang lupa bahwa hidup itu lebih dari sekedar bekerja. Namun, pecandu kerja lebih suka bekerja karena dorongan internal. Hal itu tampaknya memaksa mereka untuk terus bekerja. Perasaan ketergantungan untuk terus bekerja tanpa batas ini benar-benar dapat merusak kesehatan mental dan fisik kamu, loh.

Buat kamu yang ingin mengetahui lebih lanjut, yuk simak terus artikel Vocasia ini. Akan kita bahas secara tuntas mulai dari pengertian, tanda, dampak, dan cara mencegah workaholic.

Baca Juga | Kamu Seorang Visioner? Kenali Karakteristiknya!

Apa Itu Workaholic?

Ilustrasi Workaholic (Pixebay)

Workaholic adalah seseorang yang terbiasa terus bekerja terlepas dari waktu dan kondisi. Bahkan, mereka sering mengabaikan keluarga, kesehatan, dan kehidupan sosial mereka untuk melakukan pekerjaan. Hal ini sering disebabkan oleh keinginan pribadi, seperti ingin menghindari masalah tertentu atau melupakan patah hati di tempat kerja.

Baca Juga | Mengenal Self Care: Pengertian, Jenis, Dan Cara Melakukannya

Tanda Seorang Workaholic

Ilustrasi Tanda Workaholic (Pexels)

1. Sibuk mencari penghasilan

Pertama-tama, seorang workaholic selalu sibuk memenuhi kebutuhannya sendiri, bukan untuk dipuji pemimpinnya. Hal tersebut lantaran pekerjaan itu adalah passion-nya.

Baca Juga | 8 Hobi Yang Bisa Menghasilkan Uang Dengan Mudah

2. Merasa cemas jika tidak bekerja

Para pecandu kerja melihat pekerjaan sebagai hiburan. Mereka akan merasa cemas atau bersalah jika tidak melakukannya.

Baca Juga | Panic Attack: Penyebab Dan Gejala

3. Selalu ingin dibutuhkan

Workaholic selalu membuat diri mereka “siap dimanfaatkan” oleh rekan kerja. Hal tersebut akan menciptakan perasaan bahwa mereka selalu dibutuhkan.

Baca Juga : 8 Cara Mengatasi Malas Belajar

4. Menyelesaikan sendiri

Pecandu kerja tidak akan memberikan informasi atau instruksi kepada rekan kerja untuk melanjutkan pekerjaan jika sedang berkelompok. Workaholic lebih suka melakukan pekerjaannya secara mandiri. 

5. Tidak mau mengakui kesalahan

Pecandu kerja tidak akan pernah mengakui bahwa mereka membuat suatu kesalahan. Mereka juga tidak akan mengungkapkan motif sebenarnya dari tindakannya. Di sisi lain, seorang workaholic mengatakan kerja kerasnya adalah upaya untuk maju di tempat kerja. Bahkan, mereka mungkin akan mengatakan bahwa rekan kerjanya tidak terampil dan tidak efisien.

Dampak Negatif Workaholic

Ilustrasi Dampak Workaholic (Pixebay)

Workaholic adalah kebiasaan yang dapat memiliki sejumlah efek negatif, di antaranya:

1. Menyebabkan gangguan kesehatan mental

Menghabiskan terlalu banyak waktu di tempat kerja tidak hanya berbahaya bagi kesehatan fisik, tetapi juga menyebabkan gangguan tidur, peningkatan kecemasan, dan depresi karena kurang istirahat.

Baca Juga | Apa Itu Toxic Positivity? Pengertian, Ciri, Dampak Dan Cara Menghindarinya

2. Menimbulkan stres

Terlalu banyak pekerjaan dapat membuat lelah secara fisik dan mental. Akibatnya, keseimbangan hormon dalam tubuh terganggu sehingga menjadi mudah stres.

3. Kurang nutrisi

Beberapa pecandu kerja bahkan mengorbankan waktu makan mereka untuk bekerja. Mereka hanya makan saat selesai bekerja. Hal ini membuat tubuh kekurangan nutrisi. Tentunya hal tersebut adalah gaya hidup yang tidak sehat.

Baca juga | Apa itu Law Of Attraction? Yuk, Ketahui Tujuan Hidup dan Cara Mendekatkan Mimpi Kita

4. Hubungan menjadi renggang

Efek selanjutnya dari kebiasaan kerja workaholic adalah memperburuk hubungan sosial atau keluarga. Hal itu lantaran mereka tidak memiliki cukup waktu untuk berkomunikasi sehingga banyak kesalahpahaman muncul.

Baca Juga : 7 Kunci Utama Membangun Keluarga Harmonis dan Langgeng

Cara Mencegah Workaholic

Workaholic (Pixebay)

1. Tetapkan batas jam kerja

Bekerja sebaiknya tidak dilakukan terus-menerus tanpa henti. Namun, bekerja itu ada batasannya. Kamu harus menetapkan batas jam kerja. Atur waktu yang baik agar cocok untuk waktu kerja, waktu istirahat, dan lain-lain. Dengan begitu, kamu tidak hanya memperhatikan pekerjaan, tetapi juga hal lainnya.

Baca Juga : Cara Membagi Waktu Jam Kerja dan Usaha

2. Jadwalkan untuk memanjakan diri 

Kamu juga membutuhkan hiburan dalam hidup. Kamu tidak hanya menghabiskan banyak waktu untuk mengurus dokumen dan tugas lainnya. Tetapi, kamu juga harus bisa beristirahat sejenak untuk menghilangkan rasa lelah. Misalnya, kamu dapat memanjakan diri dengan menghibur diri dalam beberapa hal. Contohnya seperti mulai bersosialisasi dengan orang lain di luar pekerjaan kamu.

Baca Juga : Apa Yang Dimaksud Work Life Balance?

3. Perawatan

Kesehatan menjadi hal yang penting untuk dijaga. Kamu bisa meluangkan waktu untuk berolahraga. Hal itu tak ada salahnya dan tentunya tubuhmu akan tetap sehat dan bugar. Dengan berolahraga, tubuh tidak akan mudah merasa lelah. Kamu akan merasakan tubuh yang sehat dalam jangka waktu lama.

Baca Juga : Contoh Cara Melakukan Self care

4. Lebih memperhatikan lingkungan

Pekerjaan dapat menyebabkan kamu kehilangan minat terhadap lingkungan sekitar. Kamu bisa mengabaikan kebersihan lingkungan atau bahkan dapat mengabaikan keluarga. Jadi, mulailah hari dengan memperhatikan orang-orang tersayang di sekitar kamu sebelum berangkat bekerja. Kamu juga bisa membuat jadwal akhir pekan untuk bersantai atau membersihkan rumah.

5. Istirahat yang cukup

Dalam hal penggunaan waktu kerja yang optimal, kamu juga harus menggunakan waktu istirahat dan waktu luang secara efektif. Produktivitas dalam bekerja juga dipengaruhi oleh waktu istirahat yang cukup. Pastikan untuk tidak begadang agar keesokan harinya kamu bisa fokus bekerja.

Baca Juga : 9 Cara Mudah Detoksifikasi Tubuh

6. Temukan hobi

Menemukan hobi baru atau mengerjakan hobi yang sudah kamu miliki adalah cara yang bagus untuk melepas lelah setelah berjam-jam bekerja. Kamu juga bisa melakukan hobi bersama teman dan keluarga dan menghabiskan waktu bersama mereka secara bersamaan.

Itulah informasi mengenai workaholic dalam dunia kerja. Semoga bermanfaat dan nantikan juga artikel lainnya dari Vocasia. Ikuti terus media sosial kami agar tidak ketinggalan informasi lainnya!

Baca Juga | Apa Itu Growth Mindset? Pengertian, Manfaat, Penerapan, Dan Bedanya Dengan Fixed Mindset

Menulis Surat Lamaran - Personal Development

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *