Pandemi Covid-19 telah memaksa segala aktivitas untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru, termasuk aktivitas dalam dunia kerja. Caranya adalah dengan menerapkan work from anywhere (WFA). WFA sendiri adalah sistem kerja yang membebaskan karyawan untuk memilih lokasi kerja dan mengatur work-life balance-nya lebih baik.
WFA sendiri memang mulai merebak sejak pandemi, namun sistem ini diprediksi akan terus diterapkan bahkan seiring dengan menurunnya wabah. Berdasarkan data dari Glints, telah terjadi pertumbuhan pesat lawangan kerja WFA sejak awal 2020 hingga Maret 2022. Jadi, peluang kerja dengan sistem WFA masih dan akan terus terbuka lebar untukmu.
Tertarik untuk bekerja secara WFA? Pada artikel berikut, mari kita kupas tuntas mengenai sistem WFA, mulai dari pengertiannya hingga tips suksesnya. Simak sampai akhir, ya!
Apa itu Work from Anywhere (WFA)?
Sesuai dengan namanya, WFA adalah sistem kerja yang membebasakan karyawan untuk bekerja di mana saja, tak harus datang ke kantor atau tempat tertentu. Selama masih terkoneksi dengan jaringan internet, kamu bisa melakukan kerja di mana saja secara online.
Adapun istilah lain dari WFA, yaitu remote work atau kerja remote. Remote work adalah sistem kerja yang bisa dilakukan secara remote atau jarak jauh. Hanya modal gawai dan internet saja, kamu bisa kerja di mana saja dengan nyaman.
Untuk melakukan sistem kerja WFA ini, kamu dibebaskan untuk bekerja di mana saja. Contohnya rumah, coworking space, kafe, kantor, atau bahkan tempat liburan. Tentunya, hal itu membuat banyak orang mendambakan untuk bekerja dengan sistem ini. Selain menghemat biaya transpor untuk pergi ke kantor, kita bisa bekerja di tempat yang dianggap lebih nyaman.
Baca juga | 7 Aplikasi WFH yang Wajib Kamu Miliki
Apa Perbedaan antara Work from Anywhere (WFA) dan Work from Home (WFH)?
Meskipun keduanya sama-sama merebak ketika pandemi, ada perbedaan antara WFA dan WFH. Jika WFH memiliki lokasi kerja yang terbatas di rumah saja untuk mencegah penularan virus Corona, WFA lebih fleksibel. Kamu bebas bekerja di kafe, hotel, atau tempat liburan. Asalkan kamu bisa tetap terhubung dengan kantor tempat bekerja dan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik, bekerja di mana pun tidak menjadi masalah.
Baca juga | Jenis-Jenis Pekerjaan Yang Bisa WFH!
Selain itu, WFA juga memiliki lawan kata, yakni WFO atau work from office. WFO adalah sistem kerja pada semestinya, yakni datang langsung ke kantor secara fisik. Ada juga kantor yang menggabungkan keduanya hingga muncul sistem kerja hybrid. Dalam sistem tersebut, pada hari tertentu kamu diminta kerja dari kantor. Akan tetapi, pada hari lainnya, kamu boleh kerja dari mana saja.
Baca juga | 7 Tips WFH agar Tetap Produktif & Tehindari dari Stress
Kriteria WFA
Kriteria WFA untuk setiap perusahaan tentunya berbeda-beda. Pada dasarnya, mereka menerapkan kebijakan ini sesuai dengan posisi atau job desc yang bersinggungan dengan karyawan tersebut. Bagi karyawan yang tugas dan fungsinya bersinggungan langsung dengan publik dan yang membutuhkan kehadiran fisik harus tetap work from office (WFO). Hal itu dimaksudkan agar karyawan yang bersinggungan langsung dengan publik dapat memberikan pelayanan yang terlaksana dengan baik.
Adapun profesi yang tidak dapat WFA secara umum, di antaranya:
- Pramuniaga (pelayan toko)
- Admin purchasing
- PNS yang bersinggungan dengan publik: pemadam kebakaran, satpol PP, tenaga medis, dan sebagainya
- Reporter
- Jurnalis
- Dan lain-lain
Sementara itu, bagi setiap perusahaan harus memperhatikan jabatan karyawan yang dapat masuk kriteria WFA. Sehingga, hal ini tetap dapat menjamin tercapainya kinerja organisasi dan efektivitas pekerjaan.
Secara umum, berikut adalah beberapa profesi yang dapat bekerja WFA:
- Copywriter atau Content writer
- Digital marketer
- Programmer
- Data analyst
- Customer Service
- Graphic designer
- Dan masih banyak lagi
Tips Sukses Dapat Kerja di Perusahaan WFA
Sebenarnya, cara agar mendapat kerja di perusahaan WFA tidak jauh berbeda dengan perusahaan lain. Akan tetapi, fokus pencarian dan skill yang dibutuhkan sedikit lebih spesifik. Berikut tips agar dapat bekerja secara WFA.
1. Riset perusahaan yang menerapkan sistem WFA
Tips yang pertama adalah melakukan riset terkait perusahaan yang menerapkan sistem WFA. Dengan begitu, kamu dapat langsung melamar pekerjaan pada perusahaan yang diinginkan. Jika tak yakin apakah perusahaan impianmu remote-friendly, kamu dapat bertanya langsung pada HR lewat LinkedIn atau email.
2. Gunakan platform yang tepat
Setelah melakukan riset, kamu bisa fokus mencari keyword “remote” di beberapa platform untuk menemukan pekerjaan yang bisa WFA. Saat ini sudah ada beragam platform yang menyediakan kemudahan untuk berfokus pada pekerjaan-pekerjaan remote. Akan lebih mudah untuk menemukan pekerjaan WFA dari platform khusus jika kamu belum tahu perusahaan spesifik yang ingin dituju.
Baca juga | Rekomendasi Situs Kerja Remote untuk Profesional
3. Tonjolkan skill WFA
Perusahaan yang menerapkan WFA cenderung mencari kandidat dengan soft skills yang menunjang kerja dari jarak jauh, seperti:
- Komunikatif
- Self-motivation
- Kemandirian bekerja
- Kecakapan teknologi digital
- Kerja sama tim
4. Buat portofolio yang menarik
Salah satu tantangan besar jika ingin mendapatkan kerja WFA adalah portofolio. Bagaimana tidak? Jenis pekerjaan ini dibatasi oleh jarak dan waktu sehingga membuat pewawancara dan calon karyawan tak bisa bertemu.
Untuk itu, satu-satunya cara untuk melihat kualitas karyawan adalah dengan memperhatikan portofolio. Walaupun begitu, hal ini bukanlah suatu masalah yang besar. Pasalnya, kamu dapat memanfaatkan media sosial atau website sebagai platform untuk memasang portofoliomu.
Demikian penjelasan seputar work from anywhere (WFA). Bagaimana, tertarik untuk bekerja dengan sistem kerja tersebut? Sukses ya!
Baca juga | Skill Kerja Remote yang Harus Kamu Miliki
Leave a Reply