Tanggal:18 May 2024

5 Alasan Pentingnya Pemenuhan Kesejahteraan Karyawan ‘Oleh’ dan ‘Untuk’ Perusahaan

ilustrasi kesejahteraan karyawan(pixabay.com/Tumisu)

Jika kesejahteraan karyawan terpenuhi, maka terjadilah simbiosis mutualisme.

Memang sih kalau dilihat dari satu sudut pandang secara umum bahwa pemenuhan kesejahteraan karyawan oleh sang perusahaan itu ya untuk kepentingan karyawannya, sekali lagi secara umum ini terlihat bahwa yang mendapatkan keuntungan pihak karyawan saja. Padahal, sebenarnya dari suatu sudut pandang yang lain justru kesejahteraan karyawan yang terpenuhi oleh sang perusahaan itu untuk kepentingan serta keuntungan perusahaan itu sendiri, lho. Mengapa bisa demikian? Simak deh penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya.

Baca Juga | 11 Cara Membahagiakan Karyawan

1. Mempertahankan karyawan yang kompeten

(ilustrasi kegiatan karyawan/StartupStockPhotos)

Baca Juga | 5 Cara Meningkatkan Efisiensi Karyawan, Bekerja Maksimal tapi Tetap Ringan!

Dikutip dari ekrut, perusahaan yang tidak memperdulikan kesejahteraan pegawainya akan rentan dengan pengurangan karyawan. Hal ini akan memicu perusahaan mengeluarkan biaya yang lebih besar mencapai 1,5 hingga 2,0 gaji tahunan karyawan teratas untuk merekrut karyawan baru. Perusahaan kopi terkenal di dunia seperti Starbucks, bahkan mengganti biaya kuliah para karyawanya agar mereka tidak resign, lho. Hasilnya banyak karyawan Startbucks yang bekerja lama di perusahaan kedai kopi tersebut.

Dari pernyataan di atas dapat ditanyakan kepada orang umum secara rasional manusia mana sih yang mau lama-lama bertahan dengan perusahaan atau bos yang tidak mau menghargai kinerja karyawannya dengan memberikan jaminan kesejahteraan yang layak? Kalau pun hingga detik ini masih bertahan pasti ada alasan kuat yang bukan berasal dari senyatanya kemauannya. Satu yang pasti ketika hal tersebut terjadi ialah saat alasan kuat itu sudah tidak ada lagi atau ada kesempatan lain yang baik nan layak di luar sana, maka otomatis detik itu juga si karyawan akan resign, ya.

Baca Juga | 8 Cara Mengatur atau Mengelola Karyawan yang Baik

2. Upah karyawan yang layak berdampak pada kenaikan angka penjualan

(ilustrasi kegiatan karyawan/StartupStockPhotos)

Baca Juga | Kelebihan dan Kekurangan Bekerja di Perusahaan Outsourcing

Dikutip dari ekrut, bahwa sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika menyebutkan bahwa, dengan memberi kenaikan upah bagi para pekerja tidak lantas memberi dampak negatif pada kinerja karyawan. Bahkan perusahaan mengalami peningkatan penjualan dan kepuasan baik dari karyawan maupun pelanggan. Beberapa perusahaan di Amerika berani menggaji karyawannya dengan bayaran yang tinggi. Seperti Amazon yang akan menaikan karyawan dengan upah setara USD 14.75 per jam (sekitar Rp207 ribu), Trader Joe’s dan Aldi membayar para pekerja mereka dengan nilai USD 15 per jam (sekitar Rp211 ribu) dan Costco.com membayar upah diangka USD  13 per jam (sekitar Rp183 ribu).

Baca Juga | Perbedaan Kerja di Kantor dan Lapangan

Penjelasan di atas sangat erat kaitannya dengan istilah apa yang kamu beri ya itu yang akan kamu tuai. Yang mana saat karyawan mendapatkan gajinya dengan sangat layak, maka tak heran kalau karyawan juga memberikan kinerjanya yang sungguh berkualitas untuk si perusahaan. Sehingga kesimpulannya kembali juga pada pernyataan di awal bahwa kesejahteraan karyawan itu bersifat simbiosis mutualisme, ya saat karyawan merasa puas otomatis dia akan memuaskan perusahaanya sebagai wujud imbal balik yang setimpal.

Baca Juga | 7 Faktor Penentu Produktivitas Karyawan, Faktor Internal dan Eksternal Saling Memengaruhi!

3. Kesejahteraan karyawan berwujud employer branding

Baca Juga | Mengenal 5 Jenis dan Kelompok Stakeholder di dalam Perusahaan

Kalau orang-orang internalnya saja tak diperlakukan dengan layak, bagaimana bisa mengatakan bahwa akan memberikan kualitas yang terbaik untuk konsumennya? Coba pikirkan secara rasional, ya. Selain itu, saat perusahaan memberikan kesejahteraan bagi karyawannya ya tidak menutup kemungkinan bahwa si karyawan akan berterima kasih, baik dengan menunjukkan kepada publik mengenai sikap tanggung jawab perusahaan terhadap pegawainya bahkan turut serta dalam mempromosikan produk perusahaan di setiap waktu meski mungkin si karyawan bukan bagian marketing atau sejenisnya, nih.  Sehingga kesimpulannya bahwa kesejahteraan pegawai itu secara tidak langsung dapat mempengaruhi employer branding di mata umum, ya. 

4. Meningkatkan moral karyawan

(ilustrasi kegiatan karyawan/StartupStockPhotos)

Baca Juga | 5 Tips agar Karyawan Betah Bekerja di Perusahaanmu

Memahami serta memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan karyawan adalah salah satu cara untuk meningkatkan moral karyawan. Moral karyawan yang tinggi akan mempengaruhi semangat mereka untuk berdedikasi pada perusahaan dan menjalankan pekerjaan mereka dengan lebih bertanggung jawab semaksimal mungkin. Sehingga apa dampaknya atas hal tersebut? Tentu saja karyawan yang bersungguh-sungguh saat bekerja ya akan menghasilkan keuntungan yang semaksimal mungkin bagi perusahaan. Jadi, balik lagi pada kesimpulan pada poin-poin sebelumnya bahwa terpenuhinya kesejahteraan karyawan itu lagi-lagi ya oleh perusahaan dan untuk perusahan sendiri, lho.

5. Meningkatkan produktivitas karyawan

ilustrasi komunikasi rekan kerja (pixabay.com/Free-Photos)

Baca Juga | 5 Cara Mengukur Produktivitas Kerja

Melalui program tunjangan kesehatan yang berupa asuransi atau mungkin pemberian vaksin kesehatan, ternyata bisa meningkatkan nilai kehadiran karyawan di kantor. Tidak hanya itu, bila karyawan semakin sehat biaya untuk melakukan claim asuransi pun semakin berkurang. Seperti beberapa waktu lalu, Microsoft Jepang melakukan uji coba bekerja hanya dalam waktu empat hari dalam seminggu. Hasilnya mengejutkan mereka mengalami peningkatan produktivitas dan penjualan.

Baca Juga | Mengenal Metode SMART dalam Menggapai Target

Nah, dari kelima poin di atas apakah saat perusahaan memberikan kesejahteraan pada si karyawan itu hanya memberikan kerugian perusahaan saja dengan berbagai pengeluaran ini dan itu yang atas nama kesejahteraan karyawannya?Jawabannya tak salah tapi juga tidak benar secara sepenuhnya, nih. Yang mana saat perusahaan bersedia memberikan kesejahteraan karyawannya dengan level layak ya otomatis harus ada pengeluaran lebih, nih. Eitss jangan menyimpulkan dulu karena karyawan yang merdeka dan nyaman di perusahaannya akan merasa harus berterima kasih dengan cara memberikan kinerjanya yang semakimal mungkin, lho. Oleh karena itu, ya hasil akhir dari kesejahteraan karyawan itu ya ujung-ujungnya kembali lagi untuk keuntungan perusahaan.

Butuh bimbingan lebih lanjut untuk jadi pengusaha sukses? Yuk ikuti Kursus online Menjadi Pengusaha Sukses di Vocasia! Klik disini untuk info selengkapnya

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
scale up bisnis
Sukses Membangun Kesan - Personal Development
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *