Tanggal:22 November 2024

Perbedaan Kemasan Primer, Sekunder, dan Tersier

Kemasan produk merupakan komponen yang sangat penting dalam pemasaran. Kamu tidak bisa asal menjual produk tanpa memperhitungkan sisi tampilan luarnya. Kemasan menjadi syarat wajib agar produk diterima baik di tangan konsumen. Membuat sebuah kemasan pun tidak boleh sembarangan. Kamu harus memperhatikan jenis dan detail kemasan yang sesuai dengan produk yang hendak dipasarkan. Kemasan terdiri dari berbagai jenis, mulai dari kemasan primer, sekunder, hingga tersier. Lalu, apa saja perbedaan ketiganya? Kamu akan menemukan beberapa perbedaan antar jenis kemasan tersebut.

Secara umum, contoh kemasan primer merujuk pada kemasan inti yang berguna menjaga keamanan produk. Kemudian kemasan sekunder dan tersier berada di bawah tingkatan kemasan tersebut. Namun, kamu perlu memahaminya secara lebih detail. Pasalnya, setiap jenis kemasan juga memiliki contohnya masing-masing. Kamu tak boleh asal menggunakan contoh kemasan hanya berdasarkan keinginan. Kamu harus pandai memikirkan strategi jitu menerapkan kemasan produk yang sesuai. Tujuannya agar tetap melindungi produk dan mudah diterima konsumen dengan baik. Yuk, pelajari fungsi kemasan lebih dulu!

Baca Juga : 

Fungsi Kemasan

1. Memuat Produk

Ilustrasi Memuat Produk (pexels)

Kemasan harus memuat kuantitas barang tertentu ecara efisien. Kuantitas tersebut diukur dari volume, berat, atau jumlah produk yang akan dimuat dalam kemasan. Kamu juga perlu memperhatikan bentuk dan dimensi kemasan yang akan mempengaruhi biaya dan kekuatan. Bentuk kemasan yang akan digunakan sangat berpengaruh terhadap kekuatan dan tampilan luar produk tersebut. Kamu harus lihai membedakan mana bentuk kemasan yang cocok dan mana yang tidak. Tujuannya tentu mempertimbangkan keselamatan dan nilai estetika dari produk tersebut. Pastikan kemasan yang dipilih mampu memuat produk secara aman dan tetap memiliki nilai seni yang mendukung.

Baca Juga :

2. Melindungi Produk

Ilustrasi Melindungi Produk (pexels)

Kemasan perlu melindungi barang dari berbagai faktor bahaya luar. Suatu kemasan perlu didesain dengan kuat agar produk tetap dalam kondisi sempurna saat sampai di tangan konsumen akhir. Kamu perlu memilah bahan kemasan secara seksama agar mendukung desain produk yang diterapkan. Seluruh elemen dalam kemasan harus mampu melindungi isi produk agar tetap baik. Oleh sebab itu, bahan produksi kemasan harus benar-benar layak dan mumpuni dalam memberikan perlindungan terhadap isi dan tampilan luar produk.

Baca Juga :

3. Mempromosikan Produk

Ilustrasi Promosi Produk (pexels)

Kemasan sebaiknya memiliki fungsi marketing bagi produk. Desain visual dan grafis yang menarik sangat penting bagi kemasan. Desain tersebut akan mewakili bagaimana kualitas produk serta bagaimana produk tersebut diproduksi. Sebaiknya, kamu membuat kemasan tidak hanya menarik konsumen sekali beli, tapi juga bisa menciptakan loyalitas konsumen ke depannya. Fungsi promosi tentu saja berorientasi pada penjualan produk. Kamu harus pandai mengemas bentuk kemasan agar mampu menciptakan loyalitas konsumen. Mulai dari kemudahan penggunaan kemasan hingga estetika yang diperhitungkan matang. Seluruh aspek wajib kamu mengerti dan pahami dari sisi konsumen sebagai pengguna produk. Seperti istilah konsumen adalah raja, kamu harus mengikuti segala kemauannya.

Baca Juga :

7 Cara Memulai Usaha Jastip

Jenis Kemasan

1. Kemasan Primer

Kemasan ini yang bersentuhan langsung dengan produk. Jenis kemasan primer paling penting untuk diperhatikan karena sangat terkait dengan standar regulasi setiap negara. Penggunaan kemasan tersebut bersentuhan langsung dengan produk sehingga kamu harus ekstra piawai memilih penggunaan bahan. Kamu harus jeli menentukan bahan produksi yang sesuai agar tetap melindungi isi produk dan aman digunakan. Kemasan primer menjadi komponen penting pembuatan kemasan. Keamanan produk menjadi cerminan dari penerapan kemasan jenis ini. Contoh kemasan primer adalah kaleng, botol gelas, toples, karton, dan plastik.

Baca Juga :

2. Kemasan Sekunder

Kemasan ini yang berkaitan dalam distribusi. Jenis kemasan sekunder menyatukan banyak satuan kemasan primer. Ini berfungsi untuk meminimalisir risiko kerusakan produk pada kemasan primer pada saat penyimpanan, transportasi, dan distribusi. Biasanya, kamu sebagai konsumen juga diperbolehkan meminta kemasan khusus pada aspek ini. Kemasan sekunder dapat disesuaikan dengan selera konsumen. Tidak terlalu mengikat produk, namun sangat melindungi keseluruhan kemasan primer produk tersebut. Kamu juga bisa membuat kemasan sekunder tetap estetik dan aman digunakan. Contoh kemasan sekunder adalah kayu, peti, dan karung.

Baca Juga : 

3. Kemasan Tersier

Kemasan ini yang berkaitan dalam pengiriman ekspor di kontainer. Penggunaan kemasan tersier menyatukan banyak satuan kemasan sekunder pada satu kesatuan palet dalam kontainer. Tujuan kemasan ini adalah untuk memudahkan pemindahan banyaknya produk dalam pengiriman. Kemasan tersier digunakan dalam skala bisnis besar. Terutama dengan skala pemasaran antar pulau atau bahkan negara. Jumlah permintaan pasar yang besar tentu akan membutuhkan kemasan tersier yang mumpuni. Biasanya digunakan forklift truck untuk memindahkan kemasan tersier ini.

Nah, itu dia contoh berbagai kemasan produk serta fungsi utamanya. Kemasan yang diciptakan tetap mengutamakan fungsi perlindungan dan keamanan. Kamu tak boleh sembarangan membuat dan mendistribusikannya. Kemasan harus mampu mewakili isi produk dan mampu menjaga kuantitas produk tersebut. Semoga bermanfaat!

Baca Juga :

Public relation masterclass

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *