Tanggal:22 November 2024

5 Jenis Alat Musik Melodis Tradisional

Pengertian Alat Musik Melodis

Alat musik melodis merupakan jenis alat musik yang bisa menghasilkan nada dan melodi, fungsi yang tidak bisa dilakukan oleh jenis alat musik ritmis. Karena bisa mengatur nada, suara yang dihasilkan oleh jenis alat musik ini cenderung lebih merdu dan tertata. Selain itu, nada yang dihasilkan alat musik melodis bisa bermacam-macam tergantung pada jenisnya. Nada yang dihasilkan bisa sangat tinggi atau sangat rendah, ini juga bergantung pada cara memainkannya.

Biasanya alat musik melodis memiliki komponen yang kompleks. Terdapat tombol atau bagian-bagian yang harus dipahami fungsinya. Karena itu, kebanyakan alat musik jenis ini perlu latihan ekstra untuk mempelajarinya ketimbang alat musik ritmis. Ciri lainnya, alat musik melodis meskipun lebih bagus jika dimainkan bersama alat musik ritmis, jenis ini juga banyak dimainkan secara tunggal atau solo. Nada dari alat musik ini cukup untuk menjadi hiburan, contohnya permainan Piano atau Biola.

Ada banyak sekali contoh dari alat musik melodis, baik yang sifatnya tradisional maupun alat musik modern. Setiap jenisnya memiliki nama, bentuk dan cara memainkan yang berbeda-beda. Jika berdasarkan cara memainkannya, alat musik melodis dapat dibedakan atas beberapa jenis. Diantaranya, alat musik melodis tiup yang contohnya seperti Saksofon atau Suling. Ada juga alat musik melodis petik seperti Gitar dan Kecapi, alat musik melodis gesek contohnya Biola dan alat musik melodis pukul contohnya Kolintang.

Baca Juga | 9 Jenis Alat Musik Melodis Modern

Baca Juga | Musisi Paling Viral 2021

Fungsi Alat Musik Melodis

Alat Musik Sasando
(Sumber: Pexels/simon leonardo)

Ada banyak sekali jenis alat musik melodis, dan setiap alat musik tersebut menjalankan fungsi yang berbeda-beda. Seperti halnya alat musik ritmis yang umum dipakai sebagai instrumen pengiring tari-tarian, hal serupa juga dapat dijumpai pada alat musik melodis. Meski begitu, ada lebih banyak lagi fungsi alat musik melodis lainnya. Di antara fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pengiring Lagu

Fungsi utama alat musik jenis ini tentunya sebagai pendamping dalam lagu. Jenis genre lagu yang diiringi oleh alat musik melodis cukup beragam, dari genre pop yang paling umum, jenis lagu jazz, rock hingga dangdut. Alat musik seperti Piano, Biola atau Gitar mampu menghasilkan melodi yang merdu, dengan begitu akan menambah keindahan pada lagu. Permainan alat musik ritmis saja dalam sebuah pertunjukan musik akan terasa hambar tanpa kehadiran alat musik melodis.

2. Instrumen Tunggal

Meski permainan alat musik dengan kombinasi ritmis dan melodis akan menciptakan musik yang harmonis, bukan berarti alat musik melodis tidak bisa dimainkan secara tunggal. Lebih mudah menjumpai permainan alat musik melodis sebagai instrumen tunggal ketimbang alat musik ritmis. Contohnya pada panggung-panggung konser pianis atau pemain biola yang diminati banyak orang.

3. Pengiring Tari

Bukan hanya pada jenis alat musik ritmis, beberapa jenis tarian juga diiringi oleh alat musik melodis. Ini termasuk jenis tarian tradisional hingga tari kontemporer. Kehadiran nada rendah ataupun tinggi dari alat musik melodis membantu penari menentukan gerakannya, serta turut membawa penonton untuk memahami makna dari gerakan tari.

Pada instrumen Gamelan Jawa yang terdapat sejumlah jenis alat musik melodis sangat umum digunakan sebagai pengiring tari-tari tradisional. Sementara pada jenis alat musik modern, piano dan biola umum dipakai untuk mengiringi dansa, balet atau jenis tari kontemporer lainnya.

4. Media Terapi

Bermain alat musik banyak disarankan oleh para ahli untuk dimanfaatkan sebagai media terapi untuk masalah kesehatan mental. Ini karena bermain alat musik dapat membantu menurunkan kadar kortisol. Hormon ini berperan penting dalam masalah depresi pada manusia.

Selain itu, bermain alat musik melodis untuk menciptakan musik dengan nada-nada yang Indah akan membantu seseorang melampiaskan emosinya. Perasaan bahagia, sedih bahkan kemarahan bisa disalurkan dengan membuat musik.

5. Manfaat Kesehatan Lainnya

Pada jenis alat musik melodis yang dimainkan dengan ditiup, seperti Suling ataupun Saksofon, bermain alat musik juga berguna untuk mengatur sistem pernapasan. Semakin banyak berlatih alat musik tiup, itu artinya semakin sering seseorang belajar untuk mengatur pernapasannya.

Fungsinya lainnya yaitu terhadap sistem kerja otak, bermain alat musik membantu seseorang untuk berpikir lebih fokus dan meningkatkan koordinasi. Saat bermain alat musik melodis, seseorang cenderung fokus untuk menyusun nada ataupun menekan tombol-tombol di alat musik. Ini juga merangsang kerja sistem otak dan organ-organ lainnya, terutama menyeimbangkan antara gerak tangan, kerja otak dan tatapan mata.

6. Media Pembelajaran

Fungsi lainnya dari alat musik melodis ialah sebagai media pembelajaran. Khususnya pada anak, bermain alat musik melodis biasanya lebih umum dilakukan ketimbang jenis alat musik lainnya. Seperti belajar bermain Piano, Biola atau lainnya. Termasuk permainan alat musik ini juga sering dimasukkan ke dalam aktivitas sekolah-sekolah lewat kegiatan ekstrakurikuler.

Sebagai media pembelajaran, bermain alat musik melodis dapat membantu anak meningkatkan kemampuan kognitifnya. Serangkaian teknik untuk memahami notasi nada pada alat musik melodis dapat merangsang kerja otak khususnya pada organ anak yang sedang berkembang.

Jenis-Jenis Alat Musik Melodis

Ada banyak macam-macam alat musik melodis, baik yang tradisional hingga modern, berikut daftarnya.

1. Angklung

(Sumber: Pixabay/Triyugowicaksono)

Angklung termasuk salah satu alat musik melodis tradisional yang terkenal di Indonesia. Alat musik khas masyarakat Jawa Barat ini berbentuk bilah-bilah bambu yang memiliki ukuran kecil hingga besar dan tersusun dalam satu bingkai. Suara dari Angklung dihasilkan saat bambu-bambu tersebut digoyangkan dan masing-masing menghasilkan nada yang berbeda-beda. Bahan utamanya biasa terbuat dari jenis bambu hitam dan bambu buluh jawa atau bambu ater yang mudah dijumpai di banyak wilayah Jawa.

Di era penjajahan Belanda, Angklung dimainkan sebagai instrumen yang bisa menggugah semangat melawan penjajahan. Karenanya alat musik ini sempat dilarang oleh pemerintah Belanda dimainkan dan hanya eksis di kalangan anak-anak kecil saja. Beberapa jenis Angklung, khususnya pada masyarakat suku Baduy, alat musik ini hanya dimainkan pada ritual khusus saat periode menanam padi. Bahkan terdapat pantangan untuk tidak memainkannya pada waktu-waktu tertentu.

Baca Juga | Manfaat Terapi Mindfulness

Baca Juga | 8 Cara Meditasi Untuk Menenangkan Diri

2. Suling

suling
(Sumber: Pixabay/congerdesign)

Suling merupakan salah satu alat musik melodis berbahan bambu lainnya dari Jawa Barat. Bentuknya tabung memanjang yang biasanya sekitar 30 cm. Pada bagian badan Suling terdapat lubang-lubang yang berfungsi sebagai pengatur nada. Cara memainkannya dengan meniupkan udara melalui mulut Suling, udara akan membentur dinding bagian dalam suling dan beresonansi menghasilkan suara yang merdu. Dalam bentuk yang lebih modern, Suling biasanya terbuat dari bahan logam perak.

Suling umumnya dipakai sebagai salah satu instrumen dalam Gamelan. Namun dalam masyarakat Sunda, biasanya Suling juga dimainkan sebagai instrumen tunggal. Sementara itu dalam periode perkembangan musik di Indonesia, alat musik ini juga kerap dipakai sebagai pengiring dalam lagu-lagu genre dangdut.

Baca Juga | Daftar Game PC Terbaik yang Wajib Dicoba

Baca Juga | Cara Menjaga Ketahanan Baterai Iphonemu

3. Kecapi

kecapi
(Sumber: wikipedia.org)

Kecapi merupakan alat musik petik tradisional Indonesia. Bentuknya menyerupai trapesium dan bagian atasnya terdapat beberapa dawai yang pada bagian ujungnya diikat pada sekrup kecil di bagian kanan atas. Pada Kecapi khas masyarakat Sunda biasanya berbentuk menyerupai perahu, yang bagian lubang resonansinya berada di bagian bawah. Dalam sebuah instrumen, Kecapi tradisional biasanya terdiri atas yang ukurannya besar atau Kecapi Indung dan yang berukuran kecil atau Kecapi Rincik. Masing-masing jenis tersebut menjalankan fungsi yang berbeda-beda pula.

Alat musik ini diperkirakan berasal dari wilayah Kuningan, Jawa Barat. Namun beberapa sumber juga menyebut Kecapi tradisional juga bisa ditemui di masyarakat China dengan nama “Ghuzeng”. Dalam masyarakat Sunda sendiri, alat musik ini biasanya dipakai sebagai pengiring utama dalam orkes sunda seperti pentas Mamaos Cianjuran. Namun seiring berkembangnya genre musik, Kecapi juga sering dipakai untuk mengiringi musik-musik pop.

Baca Juga | Rekomendasi Lagu Galau Korea Untukmu

Baca Juga | Inilah Sederet Penyanyi Indie Indonesia

4. Kolintang

kolintang
(Sumber: encyclopedia.jakarta-tourism.go.id)

Alat musik tradisional Kolintang dimainkan dengan cara memukuk pada bagian permukaan kayu, biasanya dengan bantuan stick yang juga terbuat dari kayu. Permukaan Kolintang terdiri atas sejumlah bilah kayu yang memiliki ukuran panjang berbeda-beda dan disusun di atas sebuah rak. Saat dipukul, setiap bilah kayu akan menghasilkan suara yang berbeda-beda. Sementara itu, bahan utama pembuatannya dari jenis kayu yang ringan seperti kayu telur atau kayu waru.

Alat musik Kolintang menjadi salah satu identitas dari masyarakat suku Minahasa di Sulawesi Utara. Pada zaman dahulu, alat musik ini dipakai sebagai instrumen dalam ritual keagamaan untuk menyembah Tuhan. Namun seiring waktu, Kolintang dipakai sebagai instrumen musik dalam pertunjukan tari atau instrumen musik tunggal.

Baca Juga | Kreator Youtube Indonesia Paling Hits

Baca Juga | Destinasi Wisata Indonesia Terbaik

5. Sasando

sasando
(Sumber: wikipedia.org)

Sasando merupakan alat musik tradisional petik yang memiliki bentuk unik. Bagian utamanya merupakan sebuah tabung bambu, yang di bagian badannya memanjang sejumlah dawai. Lalu pada bagian luar, terdapat anyaman daun lontar berbentuk melengkung yang fungsinya sebagai tempat resonansi suara saat dawai dipetik.

Alat musik ini berasal dari masyarakat di pulau Rote, NTT. Diperkirakan Sasando telah dipakai oleh masyarakat setempat sejak abad ke-7. Fungsinya terutama sebagai pengiring acara hiburan, mengiringi tari atau perayaan  tertentu. Dan seiring berkembangnya waktu, Sasando juga mulai merambah elektrifikasi yang dimaksudkan agar suara yang dihasilkan lebih besar.

Baca Juga | Cara Mahir Bermain Gitar

Baca Juga | Alat Make Up yang Perlu DIbawa Saat Bepergian

Kursus pelatihan usaha mie ayam vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *