Tanggal:23 December 2024

5 Kelebihan dan Kekurangan Dropship

Usaha tanpa modal bisa menjadi seorang dropshipper.

Di masa ketika perekonomian memburuk seperti ini, seseorang tak bisa hanya mengandalkan satu pekerjaan saja untuk membiayai kehidupan keluarganya. Oleh karena itu, jalan utama yang harus dilakukan adalah membuat atau mencari pekerjaan tambahan yang fleksibel dan tentu saja tak mengganggu pekerjaan utamanya tersebut. Membuka usaha salah satu contoh yang bisa dilakukan. Namun, ketika seseorang berniat untuk membuka usaha tersebut, tentulah modal menjadi masalah pertama yang akan ditemukan karena dengan membuka usaha tentulah membutuhkan modal yang tak kecil. Namun, bagaimana jika penghasilan dari pekerjaan utamanya itu saja selalu pasang surut, dan hanya cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari? Darimanakah dirinya bisa mendapatkan modal untuk usaha tersebut?

Nah, untuk mengakali permasalahan antara keduanya, kamu bisa memulai usaha dengan menjadi seorang dropshipper. Usaha satu ini mungkin masih terdengar asing di telingamu, padahal kenyataannya usaha dropship ini menjadi usaha yang menjanjikan dan tak membutuhkan modal banyak. Usaha dropship atau menjadi seorang dropshipper adalah usaha di mana kamu menjadi penengah antara penjual dan pembeli. Yang kamu lakukan adalah mencari pembeli dan menawarkannya produk yang dijual oleh penjual C. Dengan menjadi seorang dropshipper, kamu akan mendapatkan keuntungan dan tak perlu mencemaskan adanya kegagalan dalam usahamu ini. 

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari usaha dropship. So, check this out!

KEUNTUNGAN

1. Sangat Fleksibel terhadap Tempat dan Waktu

Menjadi dropshipper sangat fleksibel waktu dan tempat. Sumber: KoolShooters/Pexels

Setiap membuka usaha, memilih tempat yang strategis dan menguntungkan menjadi hal yang harus dipikirkan oleh para pengusaha. Belum dengan harga sewa yang mungkin saja mahal dan tak sesuai kantong. Pun, apabila usaha tersebut akhirnya kebanjiran pembeli, waktu yang dibutuhkan untuk melayani menjadi melebar dan fokusmu diharuskan kepada usaha tersebut. Tak bisa membaginya dengan urusan di rumah. 

Nah, dengan membuka usaha dropship, kamu tak perlu cemas dengan urusan sewa-menyewa ruko ataupun urusan pembagian waktu. Pekerjaan ini pun sangat cocok untuk dibarengi dengan pekerjaan atau urusan lain. Hal itu karena dengan menjadi seorang dropshipper, waktu dan tempatmu menjadi fleksibel ketika memutuskan menjalani usaha ini. Kamu bisa melakukannya dimana pun, dan kapan pun kamu inginkan menggunakan ponsel. Jadi, para Ibu ataupun kamu yang sedang kuliah atau bekerja bisa menjalani pekerjaan ini untuk menghasilkan uang tambahan.

2. Tak Membutuhkan Modal Banyak

Dropship usaha tanpa butuh modal yang banyak. Sumber: Alexander Mils/Pexels

Masalah modal ketika membuka usaha memang menjadi urusan yang paling dipikirkan dengan matang oleh para pengusaha. Urusan ini pun kadang kala membuat mereka ragu untuk tetap melangkah maju atau mundur. Apalagi jika ingin membuka suatu usaha, tentulah membutuhkan modal yang tak sedikit. Namun, jika kamu memutuskan untuk membuka usaha dropship, maka kamu tak perlu cemas.

Hal itu dikarenakan usaha dropship ini tak membutuhkan modal banyak, bahkan cenderung kecil. Modal yang harus kamu keluarkan hanyalah modal untuk kuota guna mengakses ke internet, dan tentu saja sebuah ponsel jika kamu tak memilikinya.

3. Bisa Menjual Banyak Barang

Menjadi dropshipper artinya bisa menjual banyak barang. Sumber: Rodnae Productions/Pexels

Dengan menjadi seorang dropshipper, kamu tak terbatas dalam menjual sebuah barang. Justru, kamu bisa menjual banyak barang mulai dari makanan, alat rumah tangga, dan baju atau tas, serta yang lain sebagainya. Hal itu dikarenakan kamu bisa menyuplai barang-barang yang akan dijual dari berbagai toko atau penjual yang menjual barang-barang berbeda. Oleh karena itu, kamu pun juga bisa menjual aneka ragam barang ke pembeli.

4. Praktis

Dropshipper juga tak perlu pusing dengan proses pengemasan. Sumber: Rodnae Productions/Pexels

Ketika memutuskan menjadi seorang dropshipper, kamu pun tak perlu mencemaskan keribetan seperti produksi barang, pengemasannya, hingga pengiriman barang tersebut ke tempat customer. Itu karena semua hal tersebut telah menjadi tanggung jawab dari supplier. Jadi, yang kamu lakukan hanyalah mencari customer, menawarkan barang yang dijual, serta memesannya dalam bentuk dropship ke alamat customer saja.   

5. Tak Perlu Pusing Jika Gagal

Tak perlu takut dengan kegagalan. Sumber: Gerd Altmann/Pexels

Risiko gagal selalu membuntuti setiap langkah dari seorang pengusaha yang sedang merintis bisnisnya tersebut. Bayangan gagal di depan mata pun kadang kala menjadikan niat dan semangat yang dimiliki oleh para pengusaha ini menjadi surut. Tidak adanya keuntungan yang diperoleh menjadi ancaman yang bisa datang. Namun, dengan menjadi seorang dropshipper, kamu tak perlu mencemaskan kegagalan seperti tak adanya laba atau modal yang tak kembali. Hal itu karena dalam membuka usaha dropship ini, kamu tak membutuhkan modal besar. Jadi, kamu tak perlu cemas jika stok barang masih banyak di gudang, atau sepinya pembeli dan berakhir di kegagalan.

KEKURANGAN

1. Untung yang Tak Banyak

Modal yang akan didapatkan dropshipper tak banyak. Sumber: Cottonbro/Pexels

Menjadi seorang dropshipper memang tak membutuhkan modal yang besar, namun hal itu juga tak menandakan bahwa untung yang akan kamu dapatkan juga besar. Justru menjadi seorang dropshipper, untung yang akan kamu dapat tergolong kecil atau tak banyak. Hal itu dikarenakan laba dari hasil penjualan barang akan dibagi dua antara dirimu sebagai dropshipper dan supplier penyetok barang tersebut. Namun, tentunya hasil itu masih sepadan dengan segala kefleksibelan, kepraktisan, atau modal yang kamu keluarkan. 

2. Tak Mengenali Barang dengan Baik

Dropshipper juga tak bisa mengenali produk yang dijualnya dengan baik. Sumber: Rodnae Productions/Pexels

Kekurangan kedua dari menjadi seorang dropshipper adalah bagaimana kamu tak bisa mengenali barang dengan baik. Biasanya memang dijelaskan atau tertulis di deskripsi mengenai produk yang dijual, namun bagaimana jika terdapat pertanyaan mendetail mengenai produk tersebut dari seorang customer pembeli dan tak ada keterangannya di deskripsi tersebut? Tentunya, kamu juga tak bisa dengan optimal menjawab serta mempromosikan barangnya tersebut dengan baik.

3. Reputasimu Bergantung ke Reputasi Suppliermu

Reputasimu bergantung pada produk yang dijual oleh suppliermu. Sumber: Rodnae Productions/Pexels

Reputasimu sebagai dropshipper juga bergantung pada reputasi supplier yang menyuplai barang tersebut. Bagaimana jika supplier tersebut menjual barang yang tak orisinal dan penuh kecacatan baik dalam pengiriman, pengemasan, ataupun produknya? Tentu saja, kamu sebagai dropshipper yang memasarkan produk tersebut ke customer juga akan ikut tercemar reputasinya karena masih mempromosikan produk-produk yang seperti itu. Kekurangan ini juga termasuk bagaimana seorang dropshipper kurang mengetahui produk yang akan dijualnya.

Baca juga : 8 Cara Berbisnis Online di Facebook yang Sangat Mudah bagi Pemula

Baca juga : 6 Langkah Membuat Website Gratis dan Cepat

4. Komplain Pembeli

Komplain akan didapatkan jika produk yang dijual tidak berkualitas baik. Sumber: Rodnae Productions/Pexels

Adanya kekurangan seperti di dalam poin tiga akan berdampak pada kekurangan terakhir ini yaitu datangnya komplain dari pembeli. Dengan adanya ketidakpuasan terhadap produk yang dibeli, maka sasaran komplain yang dituju oleh seorang customer pembeli adalah dropshippernya, bukan suppliernya.

Untuk kamu yang ingin mendapatkan informasi-informasi lainnya, segera klik tautan berikut. Jangan lupa juga untuk mengikuti media sosial Instagram Vocasia untuk mengetahui update dan informasi terbaru mengenai kursus-kursus menarik dan edukatif yang pastinya sangat berguna untuk kamu!

Nikmati segala kursus online di berbagai topik dengan penawaran khusus yang menarik hanya di Vocasia berupa potongan harga yang sangat pas untuk kantongmu! Buat dirimu semakin mahir dan memiliki kemampuan dengan mengikuti kursus online hanya di Vocasia! Segera temukan kursus terbaru yang cocok untuk kamu hanya dengan klik tautan berikut.

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
jadwal kerja terstruktur
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *