Tanggal:07 May 2024
Skill Database Administrator

Mengenal Carousel : Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Tips Memaksimalkannya

Carousel adalah bentuk tampilan visual yang tersedia dalam media sosial. Saat ini kemajuan media sosial ataupun penggunaan jaringan internet setiap harinya mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Teknologi menjadi sesuatu sangat wajib yang dibutuhkan semua orang agar mempermudah pekerjaan, terutama dalam hal berkomunikasi. Hal ini membawa dampak besar bagi kehidupan dan penggunaan media sosial pun semakin menjamur di semua kalangan.

Biasanya, media sosial digunakan sebagai tempat untuk memulai dan meningkatkan engagement bisnis online. Sistem carousel merupakan cara terbaik untuk mengoptimalkan peran media sosial.

Selain itu, para pebisnis mengatur strategi yang dipakai dalam suatu konten menggunakan carousel, loh. Apakah kamu pernah mendengar istilah carousel? Lantas, apa saja fungsi utamanya? Bagi kamu yang belum tahu simak artikel Vocasia, ya! Kali ini kita akan membahas mengenai ruang lingkup carousel.

Baca Juga | 7 Cara Mudah Desain Website, Pengunjung Langsung Meningkat!

Apa itu Carousel?

Carousel (Pixebay)

Carousel adalah format suatu konten media sosial yang memiliki banyak gambar atau video dalam satu postingan. Berbeda dengan konten statis yang biasa kamu lihat, carousel lebih interaktif. Dalam konten ini memungkinkan penonton untuk melihat gambar atau video individual dengan menggulir ke kiri ataupun kanan.

Menariknya, carousel sudah tersedia di sejumlah media sosial, seperti Facebook dan Instagram. Jadi, hal itu bisa dimanfaatkan pada media marketing sebagai senjata kamu untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Bagi para pebisnis, sudah tak diragukan lagi menggunakan carousel ini.

Baca Juga | Apa Itu Content Marketing? Yuk Simak Penjelasan Lengkapnya

Fungsi dari Carousel

Fungsi dari Carousel (Pixebay)

Meskipun konsepnya sederhana, carousel menyediakan enam fungsi yang berguna untuk upaya marketing di media sosial bisnis kamu, di antaranya:

1. Tingkatkan engagement

Meningkatkan engagement akan memperkuat perusahaan atau bisnis di media sosial. Kabar baiknya adalah bahwa konten carousel telah terbukti meningkatkan engagement hingga 1,92%.

Baca Juga | Ingin Jadi Content Strategist? Berikut Tugas-Tugasnya!

2. Mengumumkan produk baru

Carousel memberi kamu lebih banyak kebebasan dan kemudahan dalam menampilkan manfaat produk baru. Setiap slide gambar di carousel dapat menggambarkan fitur produk, baik berupa gambar atau video.

Baca Juga | Cari Tahu Pengertian, Jenis Dan Contoh Press Release!

3. Bisa mempromosikan event

Carousel juga cocok untuk mendukung marketing komunitas, seperti mempromosikan acara perdagangan. Dengan carousel, informasi acara dapat menjadi lebih menarik dan mudah dipahami oleh penonton.

Baca Juga | 9 Strategi Promosi Untuk Mengembangkan Bisnismu!

4. Memudahkan untuk mempublikasikan tutorial singkat

Mendidik masyarakat dalam bentuk tutorial produk atau layanan lebih mudah dengan konten carousel. Panduan produk yang sering kali terlalu panjang untuk dimasukkan ke dalam teks, dapat dibuat lebih mudah dengan slide carousel.

Baca Juga | Panduan Cara Membuat Video Marketing Untuk Bisnis

5. Menampilkan proses dan hasil

Carousel cukup efektif dalam menunjukkan proses dan hasil pekerjaan kamu. Misalnya, sebagai gambar “sebelum dan sesudah” dalam dua slide atau tahapan pekerjaan yang berbeda pada proyek yang sedang kamu kerjakan di beberapa slide.

Baca Juga | 10 Tips Cara Ampuh Mempromosikan Video Youtube

6. Menampilkan testimoni

Adanya carousel memudahkan untuk memposting banyak testimoni pelanggan yang menunjukkan kredibilitas bisnis kamu. Oleh karena itu, carousel sangat efektif untuk digunakan sebagai sarana promosi.

Baca juga |  Mengelola Bisnis Digital Marketing dengan Facebook Business Manager

Jenis-jenis Konten Carousel

Ilustrasi Jenis Carousel (Pixebay)

Jenis konten carousel terbagi menjadi dua, yaitu carousel untuk kebutuhan post dan ads. Simak penjelasan berikut untuk tahu penggunaannya.

1. Carousel Post

Carousel post adalah kumpulan gambar dan video yang tersusun berderet dan ditampilkan pada halaman postingan media sosial. Fitur carousel pada postingan tersedia di instagram dan LinkedIn.

• Instagram

Fitur carousel di Instagram pertama kali rilis pada tahun 2017 lalu. Instagram menjadi media sosial pertama yang menawarkan format carousel pada postingannya. Jenis postingan ini, menurut Social Insider terbukti mampu melejitkan engagement.

Dalam satu postingan carousel di Instagram, kamu bisa mengisi maksimal 10 foto dan video. Sama seperti postingan pada umumnya, kamu juga dapat menambahkan lokasi dan caption di post carousel. Gambar-gambar di dalamnya bisa kamu edit dan diberi filter satu per satu.

Orientasi slide postingan bisa dalam format vertikal, horizontal, dan kotak. Orientasi foto di slide pertama akan memengaruhi slide selanjutnya. Jadi, kamu harus menentukan dulu bentuk slide yang diinginkan sebelum mengunggah postingannya.

Baca Juga | Apa Itu Instagram Ads? Manfaat Serta Rate Harga

• LinkedIn

Selain di Instagram, kamu juga bisa membuat postingan carousel di LinkedIn. Perbedaannya, kamu bisa mengunggah file dalam format .doc, .pdf, dan .ppt pada feed akun LinkedIn. Dengan begitu, kamu lebih mudah membagikan insight terkait karier dan pengembangan diri.

Untuk mengunggah postingan carousel di LinkedIn, syaratnya adalah ukuran dokumen yang diunggah tidak boleh melebihi 100MB dan di bawah 300 halaman. LinkedIn juga mengizinkan pengguna untuk mengunduh dokumen yang dibagikan pada postingan.

Baca Juga | Fungsi LinkedIn Untuk Karir? Berikut Penjelasannya!

2. Carousel ads

Selain postingan, ada juga ads yang berbentuk carousel. Tampilannya bisa digeser-geser seperti konsep pada umumnya. Sebagian besar media sosial memiliki fitur iklan carousel untuk memudahkan pemasaran produk. Melansir Sprout Social, carousel ads memiliki CTR yang cukup tinggi yakni hingga 72%.

• Instagram

Carousel ads pada Instagram memiliki format yang sama dengan post. Sekilas, tampilannya cukup sulit dibedakan antara post dan ads. Ciri utama carousel ads di Instagram adalah memiliki label Sponsored pada username akun dan CTA di bawah gambar yang mengarah ke laman tujuan.

Selain itu, kamu juga bisa membuat carousel ads pada story Instagram, lho! Carousel ads di Instagram story berdurasi 5 detik, sedangkan untuk video 15 detik. Kamu bisa mengunggah hingga 10 card story dalam satu iklan.

Baca Juga | Kata – Kata Promosi Menarik Untuk Bisnis Onlinemu Di Instagram

• Facebook

Carousel ads pada Facebook memungkinkanmu mengunggah 2-10 gambar dalam satu iklan. Salah satu keunggulannya yaitu kamu bisa memberikan headline dan deskripsi singkat pada setiap slide gambar. Syarat untuk mengunggah gambar di carousel ads Facebook adalah ukuran gambar tidak lebih dari 30MB dengan rasio 1:1.

Baca Juga | 6 Tips Mudah Beriklan Di Facebook Untuk Pemula

• Twitter

Fitur ini pertama kali dirilis Twitter pada tahun 2020. Meski masih terbilang baru, ads carousel Twitter dipercaya mampu meningkatkan click-through-rate hingga 15% – 24%. Dengan memanfaatkan iklan carousel di Twitter, kamu bisa mempromosikan beberapa penawaran, mengilustrasikan berbagai manfaat aplikasi, produk, atau layanan yang ditawarkan.

Baca Juga | Mengenal Apa Itu Twitter Ads?

• LinkedIn

LinkedIn juga mengizinkan penggunanya membuat ads dan konten dalam format carousel. Ads yang dibuat bisa dalam bentuk sponsored post atau iklan. Kamu bisa mengisi hingga 20 slide gambar ke dalam fitur carousel ads di LinkedIn.

Menariknya, fitur iklan di LinkedIn dilengkapi dengan Lead Gen Form, yakni CTA yang mengajak audiens untuk mengisi formulir tertentu. Formulir ini bisa dihubungkan dengan apa pun. Misalnya mengunduh e-book, sign up, dan sebagainya. Dilansir dari Instapage, carousel ads LinkedIn memiliki CTR yang tinggi.

Baca Juga | Yuk Kumpul, Ada 8 Tips Nih Agar LinkedInmu Menarik

Tips Memaksimalkan Carousel Post dan Carousel Ads

Ilustrasi Carousel (Pixebay)

1. Tujukan carousel ke audiens yang tepat

Carousel ads dan post memang dapat meningkatkan engagement serta CTR dengan follower media sosial. Tetapi, kesuksesannya tetap pada pengguna. Jangan sampai bersusah payah membuat konten dengan budget besar, namun hasilnya tidak maksimal. Untuk itu lakukan langkah seperti menentukan marketing funnel, jenis-jenis konten untuk setiap tahapan funnel, dan target audiensnya.

Tanpanya, tujuan konten carousel tidak jelas dan hasilnya bisa tidak sesuai harapan. Manfaatkan fitur targeting iklan dengan baik. Atur iklan agar ditampilkan kepada audiens dengan usia, pekerjaan, dan minat tertentu sesuai dengan target audiens produk yang akan dijual.

Baca Juga | Target Market: Pengertian, Cara Menentukan Dan Contoh

2. Dukung carousel dengan caption di gambar

Konten carousel memang berfokus pada visual yang menarik. Namun, menambahkan copy atau teks di slide juga tak kalah penting. Contohnya, saat membuat carousel untuk mempromosikan sebuah produk. Daripada menjelaskan keunggulan produk di caption, jelaskan keunggulan produk pada slide foto agar lebih mudah dipahami oleh audiens.

Baca Juga | 8 Tips Membuat Desain Kemasan Yang Baik Dan Menarik

3. Gunakan slot secukupnya

Carousel memungkinkan untuk memasang hingga sepuluh gambar dan video dalam satu postingan dan iklan. Namun, bukan berarti harus selalu menggunakan kesepuluh slot tersebut. Gunakan slot carousel sesuai kebutuhan. Meskipun postingan tersebut hanya memiliki tiga slide, tetapi pastikan tujuannya dapat tercapai dengan baik.

Baca Juga | Industri Kreatif Di Indonesia : Pengertian, Jenis, Contoh, Dan Kebijakan Pemerintah

4. Berikan CTA yang sesuai

Call-to-action di carousel harus sesuai dengan link yang disematkan. Jika tidak, bisa berimbas pada customer experience yang kurang baik karena akan dianggap kurang profesional atau sekadar clickbait. Misalnya ketika melihat iklan dengan CTA berbunyi “beli sekarang”, audiens berasumsi link-nya menuju halaman produk atau layanan. Jadi, jangan arahkan ke home page karena akan menambah langkah audiens yang ingin membeli produk.

Baca Juga | Yuk Ketahui Tentang Copywriting Dan Contohnya

5. Pasang gambar atau video yang menarik

Home feed media sosial adalah tempat yang sangat ramai karena dipenuhi berbagai postingan yang sama-sama menarik. Oleh karena itu, buat konten carousel yang mampu mencuri perhatian audiens. Caranya adalah dengan memasang konten yang keren secara visual di slide pertama.

Penggunaan meme dari salah seorang karakter sitkom terkenal cukup efektif menarik perhatian audiens. Buktinya, ada lebih dari 250 likes untuk postingan tersebut. Meme yang digunakan juga relevan dengan konteks membesarkan bisnis web agency. Dan di slide ketiga lah audiens akan mendapatkan informasi cara melakukannya.

Baca Juga | Rekomendasi Font Populer Terbaik Untuk UI Design

6. Tunjukkan beberapa promo sekaligus untuk menarik audiens

Rata-rata penggunaan media sosial di Indonesia selama 3 jam 14 menit. Karena waktu cukup lama, tak masalah jika ingin menampilkan beberapa promo produk sekaligus di media sosial.  Carousel cukup efektif untuk menampilkan beberapa promo dengan menarik. Jadi, audiens bisa tahu lebih lengkap tentang produk atau layanan yang ditawarkan. Jangan lupa sematkan CTA yang relevan dan mengarahkan ke halaman produk.

Itulah penjelasan mengenai seluk-beluk carousel. Buat kamu para pebisnis, cocok sekali untuk menggunakan carousel ini karena sangat efektif meningkatkan penjualan.

Baca Juga | Cara Belajar Digital Marketing Sampai Mahir

kursus pelatihan pemograman laravel vocasia

One Comment

  1. Putri Ayu Lestari Reply

    very appreciated, artikelnya sangat lengkap dan sangat bermanfaat dalam pengembangan baik pengetahuan diri dan bisnis, terimakasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *